Definisi
Kekuasaan
Kekuasaan
adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan
kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak
boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang
atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai
dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan
kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikirdan berperilaku sesuai dengan
kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Definisi Kekuasaan Menurut Para Ahli
Banyak
seorang ahli yang telah menyatakan definisi-definisi dari kekuasaan. Seperti
yang telah dikemukakan dalam bukunya Thoha (2003: 92-93), yang meliputi:
1.
MAX
WEBER
Dia merumuskan kekuasaan itu sebagai
suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial
berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang
menghilangkan halangan.
2. WALTER NORD
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu
kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energi dan dana yang tersedia untuk
mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan
dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan tersebut paling sedikit mengakibatkan
perselisihan satu sama lain.
3.
RUSSEL
Mengartikan kekuasaan itu sebagai suatu
produksi dari akibat yang diinginkan.
4.
BIERSTEDT
Mengatakan bahwa kekuasaan itu
kemampuan untuk mempergunakan kekuatan.
5.
WRONG
Membatasi kekuasaan hanya pada suatu
kontrol atas orang lain yang berhasil.
6.
DAEHL
Mengatakan bahwa jika orang A mempunyai
kekuasaan atas orang B maka A bisa meminta B untuk melaksanakan sesuatu yang
tidak bisa dilakukan oleh B terhadap A.
7.
ROGERS
Berusaha membuat jelas kekaburan istilah
dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh. Dengan
demikian kekuasaan adalah suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk
dipergunakan. Penggunaan kekuasaan selalu mengakibatkan perubahan dalam
kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok akan mengangkat suatu perubahan
perilaku yang diinginkan.
Sumber – sumber Kekuasaan
Kekuasaan tentu tidak begitu saja diperoleh, namun ada proses dan hal yang menunjang untuk menempatkan diri pada pemegang kekuasaan, sumber kekuasaan itu sendiri sangatlah bermacam-macam ada dengan kekayaan, sarana paksaan fisik, keahlian, kedudukan serta agama.
- Kekayaan merupakan sumber kekuasaan, dimana kekayaan dapat berupa uang, emas, tanah dan barang-barang berharga, orang yang memiliki kekayaan dalam jumlah besar setidak-tidaknya secara potensial akan memiliki kekuasaan. Contoh : Seorang tuan tanah mempunyai lahan perkebunan yang luas dan tuan tanah tersebut secara langsung mempunyai kekuasaan atas pekerja-pekerja di tanah tersebut.
- Sarana Paksaan Fisik merupakan sumber kekuasaan yang lebih bersifat memaksa sehingga membuat orang lain dapat mengikuti apa yang dikehendaki. Contoh: Seorang preman dipasar untuk mempengaruhi pola perilaku orang lain, preman tersebut menggunakan senjata sebagai ancaman, dan dalam hal ini secara tidak langsung dapat kita lihat bahwa preman tersebut dapat mempengaruhi pola perilaku orang lain dengan ancaman senjata yang dimiliki.
- Keahlian merupakan sumber kekuasaan yang muncul dari penilaian orang lain bahwa pemberi pengaruh mempunyai pengetahuan khusus yang tidak dimiliki orang lain. Contoh: Seorang dokter sebagai kepala rumah sakit, dalam hal ini penempatan kekuasaannya berdasarkan keahliannya.
- Kedudukan merupakan sumber kekuasaan yang timbul karena adanya pengakuan sehingga secara sah dapat mempengaruhi perilaku orang lain. Contoh: Seorang kepala sekolah terhadap guru-gurunya, dalam kasus ini bawahan dapat ditindak jika melanggar aturan yang telah ditetapkan.
- Agama merupakan sumber kekuasaan yang didapat melalui keyakinan bahwa individu itu (ulama/pendeta) harus wajib diperhitungkan dari proses pembuatan suatu keputusan sehingga dalam hal ini individu tersebut mempunyai kekuasaan terhadap orang lain atau umatnya.
Dari penjabaran tentang sumber kekuasaan maka dapat disimpulkan sumber kekuasaan diibaratkan seperti supplement yang ditambahkan didalam tubuh manusia yang digunakan untuk menguatkan kemampuan dalam mempengaruhi orang lain, dalam suatu hubungan kekuasaan selalu ada satu pihak yang lebih kuat dari pihak lain, jadi selalu ada hubungan tidak seimbang dan akibatnya ketidakseimbangan itu sering menimbulkan ketergantungan, dan lebih timpang hubungan ini maka lebih besar pula sifat ketergantungannya.
Jenis - jenis Kekuasaan
Terdapat beberapa jenis-jenis kekuasaan berdasarkan sumbernya. sumber kekuasaan biasanya dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge, 2007)
1. Sumber kekuasaan antar individu (
Interpersonal Sources of Power)
a.) Kekuasaan Formal (
Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari :
- Kemampuan untuk memaksa (Coercive Power)
- Kemampuan untuk memberi imbalan (Reward Power)
- Kekuatan formal (Legitimate Power)
b.) Kekuasaan Personal (
Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu. Kekuasaan ini dapat berasal dari :
- Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert Power)
- Kekuasaan karena dijadikan contoh (Referent Power)
2. Sumber kekuasaan struktural (
Structural Sources of Power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok.
Sumber Kekuasaan Antar Individu
Pengertian dari masing-masing kekuasaan yang telah disebutkan (Hughes et all, 2009):
Kekuasaan Memaksa (
Coercive Power)
Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk memberikan hukuman (akibat negatif) atau meniadakan kejadian yang positif terhadap orang lain. Pada suatu organisasi, biasanya seseornag tunduk pada atasannya karena takut dipecat, atau diturunkan dari jabatannya. Kekuasaan ini juga dapat dimiliki seseorang karena ia mempunyai informasi yang sangat penting mengenai orang lain, yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap orang tersebut.
Kekuasaan Memberi Imbalan (
Reward Power)
Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan sumber daya yang dapat mempengaruhi orang lain, misalnya ia dapat menaikan jabatan, memberikan bonus, menaikkan gaji, atau hal-hal positif lainnya.
Kekuasaan Resmi (
Legitimate Power)
Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki posisi sebagai pejabat pada struktur organisasi formal. Orang ini memiliki kekuasaan resmi untuk mengendalikan dan menggunakan sumber daya yang ada dalam organisasi. Kekuasaannya meliputi kekuatan untuk memaksa dan memberi imbalan anggota organisasi biasanya akan mendengarkan dan melaksanakan apa yang dikatakan oleh pemimpinnya, karena ia memiliki kekuasaan formal dalam organisasi yang dipimpinnya.
Kekuasaan Karena Ahli (
Expert Power)
Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki keahlian, keterampilan atau pengetahuan khusus dalam bidangnya. Misalnya seorag ahli komputer yang bekerja pada sebuah perusahaan, atau seorang karyawan yang memiliki kemampuan menggunakan 2 atau 3 bahasa internasional, akan memiliki
expert power karena sangat dibutuhkan oleh perusahaannya.
Kekuasaan Karena Pantas Dijadikan Contoh (
Referent Power)
Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki sumber daya, kepribadian yang menarik, atau karisma tertentu. Kekuasaan ini dapat menimbulkan kekaguman pada orang tersebut, dan membuat orang yang mengaguminya ingin menjadi seperti orang tersebut. Misalnya seorang dengan kepribadian menari sering dijadikan contoh atau model oleh orang lain dalam berprilaku.
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan