Ophi

Ophi

Minggu, 10 April 2016

Teori Kepribadian Sehat (part2)

Aliran Humanistik
Aliran humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikologi terkenal seperti  Gordon Allport, Abraham Maslow, dan Carl Rogers yang mulai pada tahun 1950-an. Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, seseorang dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalkan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif. Menurut Maslow psikologi humanisti mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Manusia adalah makhluk kreatif yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan ketidaksadaran. Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau seseorang yang terimajinasikan oleh pengalaman masa lalunya. Akulturasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi seseorang, karena setiap orang memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Aliran humanistik juga menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri dan mengatualisasikan diri. Kepribadian yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri: Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas. Jujur, menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”. Serta memikul tanggung jawab dan bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.

Pendapat Allport
Menurut Allport Propium yang berarti Konsep Diri merupakan istilah dari "Propriate" seperti dalam kata "appropriate". Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Itu berarti bahwa proprium (self) terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik. Allport menyebutnya "Saya sebagaimana dirasakan dan diketahui". 

Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa remaja melalui 7 tingkat "diri". Perkembangan dari daya dorong kedepan, intensi-intensi, aspirasi-aspirasi, dan harapan-harapan orang itu mendorong kepribadian yang matang. Sasaran-sasaran yang menentukan ini dalam pandangan Allport sangat penting untuk kepribadian sehat. 7 tingkat diri atau proprium ini berkembang dari masa bayi sampai masa remaja. 
1.  Diri Jasmaniah : Kita tidak dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri, perasaan tentang diri bukan bagian dari warisan keturunan kita. Bayi tidak dapat membedakan antara diri (”saya”) dan dunia sekitarnya. Berangsur-angsur, dengan makin bertambah kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman preseptual, maka akan berkembang suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada ”dalam saya” dan hal-hal lain diluarnya”.
2.  Identitas Diri : Pada tingkatan ke 2 perkembangan, muncullah perasaan identitas diri. Anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai seorang yang terpisah.
3.  Harga Diri : Tingkat ke 3 dalam perkembangan proprium ialah timbulnya harga diri. Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atas usahanya sendiri pada tingkat ini, anak ingin membuat benda-benda, menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanipulasi dan mengubah lingkungan itu.
4.  Perluasan Diri (Self Extension) : Tingkat perkembangan diri berikutnya, perluasan diri, mulai sekitar usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa diantaranya adalah milik anak tersebut.
5.  Gambaran Diri : Gambaran diri berkembang pada tingkat berikutnya. Hal ini menunjukan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatannya tentang dirinya, gambara ini (atau rangkaian gambaran-gambaran) berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan anak.
6.  Diri Sendiri Pelau Rasional : Setelah anak mulai sekolah, diri sebagai prilaku rasional mulai timbul aturan-aturan dan harapan-harapan baru dipelajari dari guru-guru dan teman sekolah serta hal yang lebih ialah diberikannya aktivitas-aktivitas dan tantangan-tantangan intelektual.
7.  Perjuangan Diri : Dalam masa remaja, kembangan diri (self hood) timbul, Allport percaya bahwa masa remaja merupakan suatu masa yang sangat menentukan. Orang sibuk dalam mencari identitas diri yang baru, sangat berbeda dari identitas diri pada usia 2 tahun. Pertanyaan “siapakah saya” sangat penting.
Suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat pada setiap tingkat melumpuhkan penampilan tingkat-tingkat berikutnya serta menghambat integrasi harmonis. Dari tingkat-tingkat itu dalam proprium dengan demikian pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak sangat penting dalam perkembangan kepribadian yang sehat. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.

Ciri-ciri Kepribadian yang matang menurut Allport
1.  Ekstensi sense of self
2.  Hubungan hangat atau akrab dengan orang lain
3.  Penerimaan diri
4.  Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
5.  Objektifikasi diri
6.  Filsafat hidup

Pendapat Rogers
-          Perkembangan Kepribadian “Self”
Self merupakan struktur kepribadian individu yang sebenarnya didalam dirinya sendiri. Carl Rogers mendiskripsikan The Self sebagai sebuah konstruk yang menunjukkan bagaimana setiap individu melihat dirinya sendiri. Self sendiri terbagi atas 2 bagian yaitu Ideal Self dan Real Self.  Ideal Self merupakan suatu keadaan yang ingin dicapai individu, sedangkan Real Self merupakan kenyataan yang ada pada individu tersebut. Individu yang sehat adalah individu yang jarak Real Self dan Ideal Selfnya tidak terlalu jauh. 

-          Peranan Positive Regard Dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Setiap individu memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut Need for Positive Regard yang terbagi 2 yaitu Conditional Positive Regard (bersyarat) dan Unconditional Positive Regard (tak bersyarat).
Conditional Positive Regard adalah penghargaan positif yang bersyarat contohnya, orang tua memuji sang anak dengan syarat anak tersebut bertingkah laku sesuai kehendak orang tuanya.
Unconditional Positive Regard adalah perghargaan positif yang tak bersyarat, apapun yang dilakukan individu dapat diterima sepenuhnya.

-          Ciri-ciri Orang Yang Berfungsi Sepenuhnya.
1.      Keterbukaan Pada Pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga datang persepsi yang baru. Orang yang berfungsi sepenuhnya juga dapat dikatakan lebih emosional karena individu mengalami banyak emosi negative maupun positif, contohnya baik kegembiraan maupun kemarahan.
2.      Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya hidup dalam setiap momen kehidupannya terbuka pada pengalamannya, sehingga individu dapat menemukan sesuatu yang baru serta berubah menyesuaikan diri. Maka dari itu, Rogers percaya bahwa kualitas kehidupan eksistensial merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat. 
3.      Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Seseorang yang membuka diri terhadap pengalamannya, maka pengalaman itu akan hidup dan seseorang tersebut akan bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, sehingga ia akan mempertimbangkan setiap seginya. Dengan kata lain, bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan, lebih tepat diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual.
4.      Perasaan Bebas
Rogers mengatakan bahwa semakin sehat seseorang secara psikologisnya, semakin itu juga ia mengalami kebebasan untuk bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan antara pikiran dan tindakan dan juga memiliki perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya.
5.      Kreativitas
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang kreatif. Orang yang kreatif biasanya menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari situasi khusus apabila konformitas yang demikian itu akan membantu memuaskan kebutuhan individu dan memungkinkan individu mengembangkan diri sampai ketingkat paling tinggi. 

Pendapat Maslow
-          Hierarki Kebutuhan Manusia
Manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa dari lahir yang tersusun dalam tingkatan dari yang lemah sampai yang terkuat. Maslow membentuk sebuah hierarki menjad tingkat kebutuhan dasar.
1.      Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan yang terdiri dari oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relative konstan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang penting dari semua kebutuhan.
2.      Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan agar dapat melangsukan kehidupan yang baik, dimana kebutuhan ini terdiri akan jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Anak-anak sering menampakkan tanda tanda rasa tidak aman atau perlu perlindungan.
3.      Kebutuhan Cinta, Sayang, dan Kepemilikan
Maslow mengatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan, maka ini melibatkan cinta, kasih sayang, dan memberikan rasa memiliki. Kebutuhan ini semacam mendapatkan rasa cinta dari orang tua, sahabat, keluarga, dengan tujuan merasakan perasaan yang kita miliki. Dalam kebutuhan ini memberi dan menerima cinta sama pentingnya.
4.      Kebutuhan Akan Penghargaan (Esteem)
Kebutuhan ini mengenai harga diri untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain. Penghargaan yang berasal dari orang lain, contohnya suatu keberhasilan dalam masyarakat. Ada banyak cara untuk orang lain menghargai kita, kita tida dapat menghargai diri kita sendiri tanpa adanya penghargaan dari orang lain.
5.      Kebutuhan Aktualisasi diri
Maslow mengatakan bahwa apabila kita dapat memuaskan kebutuhan kita dari tingkat rendah, kita masih merasa aman secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan juga merasa bahwa diri kita ini berharga. Namun apabila kita gagal dalam aktualisasi diri, maka kita akan merasa kecewa. Dengan begitu, kita tidak akan damai dalam diri kita sendiri.

-          Kepribadian Sehat
Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah orang yang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang. Mereka dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka.

-          Perbedaan META NEEDS dengan DEFICIENCY NEEDS
Meta Needs merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana pengaktualisasian diri bergerak. Maslow juga mengatakan kebutuhan tersebut adalah B-Values, yang tujuannya dari dalam diri sendiri bukan alat untuk mencapai tujuan lain. Apabila keadan-keadaan ini gagal maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
Deficiency Needs merupakan kekurangan kebutuhan dimana individu tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukannya bantuan dari orang lain, seperti kebutuhan jasmani, keamanan, rasa memiliki (cinta dan kasih sayang), serta harga diri. Orang yang kekurangan kebutuhan akan mengutamakan kepuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif pada orang yang sehat.

-          Ciri-ciri Actualized People

  1. Menerima realitas secara tepat.
  2. Menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam.
  3. Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian.
  4. Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berfokus pada masalah.
  5. Memiliki kebutuhana akan privasi (ruang untuk pribadi).
  6. Memiliki kemandirian.
  7. Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru.
  8. Mengalami pengalaman-pengalaman puncak.
  9. Memiliki keterikatan sosial.
  10. Memiliki hubungan interpersonal yang kuat.
  11. Memiliki sikap yang demokratis.
  12. Memiliki integritas yang tinggi yang total.
  13. Memiliki rasa humor yang filosofis.
  14. Mempunyai kreativitas.
  15. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh. 
Pendapat Fromm
-          Pengertian Dasar Teori Fromm
Dasar teori Fromm hampir sama dengan Freud, dimana Freud menekankan pentingnya motivasi itu bersifat insting. Fromm berpendapat bahwa selain manusia terdorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organik, manusia juga terdorong untuk berkuasa, untuk cinta, dan merealisasikan cita-cita religious dan humanistik. Fromm juga mengemukakan bahwa manusia dipengaruhi oleh lingkungannya, dari saat kelahiran. Teori tentang kepribadian ini bukan merupakan reaksi terhadap beberapa konsep dasar Freud, melainkan perkembangan yang lebih lanjut dari konsep-konsep ini. Kepribadian orang itu berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu.

-          Kepribadian Yang Sehat Menurut Fromm
Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat adalah Orientasi Produktif, yaitu suatu konsep yang serupa dengan kepribadian matang dari Allport dan orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan pengguna yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa didunia dan juga diri sendiri. 4segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan Fromm dengan orientasi produktif yaitu Cinta, Kebagaiaan, Pikiran, dan Suara hati yang produktif. Selain orientasi produktif, juga ada orang-orang dengan Orientasi Reseptif, yaitu penerima-penerima yang pasif dalam hubungannya dengan orang lain. Mereka tidak mampu menghasilkan, menciptakan atau memberi cinta. Mereka sama sekali tergantung pada sumber-sumber dari luar, seperti partner, teman-teman, dan masyarakat, untuk segala sesuatu yang mereka butuhkan. Karena mereka begitu tergantung dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk diri sendiri, maka mereka dapat dilumpuhkan oleh kecemasan dan ketakutan jika dibiarkan. Semakin banyak tingkah laku yang tidak ingin dirubah, maka kepribadian akan semakin sehat.

-          Ciri-ciri Kepribadian Sehat

  1. Mampu mengembangkan hidupannya sebagai makhluk sosial didalam masyarakat.
  2. Mampu mencintai dan dicintai.
  3. Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu.
  4. Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat,
  5. Mampu menjaga jarak antara dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
  6. Memiliki watak sosial yang produktif.

Sumber :

  • Schultz. Duane. (2011). Psikologi Pertumbuhan:Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Kanisius
  • Javis. Matt. (2006). Teori-Teori Psikologi Bandung : Nusa Media dan Nuansa
  • Hall. C.S & Lindzey G. (1993). Teori-Teori Psikodinamil (Klinis). Yogyakarta : Kanisius
  • Samsyu Yusuf da Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung : Rosda
  • Mahmud. (2005). Psikologi Pendidikan Mutakhir. Bandung : Savira